Langkah konkret untuk memperkuat hubungan ekonomi Indonesia–Prancis kembali ditunjukkan lewat pertemuan bilateral antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Ekonomi, Keuangan, serta Kedaulatan Industri dan Digital Prancis, Eric Lombard. Pertemuan digelar di Gedung A.A. Maramis, Jakarta, pada Rabu (28/5), tepat sebelum keduanya menghadiri Forum Bisnis Indonesia–Prancis.
Pertemuan ini bukan sekadar seremoni, melainkan membahas berbagai isu strategis seperti penguatan perdagangan, investasi, dan proyek-proyek energi bersih. Tak hanya memberikan Closing Remarks dalam forum, kedua Menteri juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antar pelaku usaha kedua negara.
Di tengah diskusi, Menko Airlangga menekankan pentingnya kerja sama pada sektor energi terbarukan. Salah satu proyek unggulan yang dibahas adalah pengembangan energi panas bumi (geothermal), yang selaras dengan misi Indonesia dalam transisi menuju energi hijau.
Baca Juga: Hangat dan Meriah, Presiden Prabowo Gelar Jamuan Kenegaraan untuk Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Negara
“Pemerintah Indonesia telah membentuk DANANTARA sebagai lembaga dana investasi Indonesia yang juga akan berperan penting dalam membangun hilirisasi dan ekosistem kendaraan listrik (EV) secara menyeluruh,” jelasnya.
Dalam lima tahun terakhir, tren perdagangan Indonesia–Prancis menunjukkan arah pertumbuhan yang positif, dengan total nilai perdagangan di tahun 2024 mencapai USD2,4 miliar. Namun, masih ada pekerjaan rumah besar, neraca perdagangan Indonesia terhadap Prancis mencatat defisit sebesar USD532 juta.
Meski demikian, Prancis tetap menjadi salah satu mitra investasi strategis Indonesia. Tahun 2023, nilai investasi Prancis di Indonesia tercatat USD302,8 juta, tersebar di berbagai sektor prioritas seperti industri mesin dan elektronik, konstruksi, makanan, properti, dan pariwisata.
Perusahaan-perusahaan Prancis yang beroperasi di Indonesia seperti Eramet, Danone, L’Oréal, dan Michelin memainkan peran penting dalam mendorong pembangunan di Indonesia.
Baca Juga: Presiden Macron Tegaskan Prancis dan Indonesia Memiliki Kedekatan Visi di Panggung Global
Tak hanya fokus pada kerja sama bilateral, pertemuan ini juga membahas kelanjutan Perundingan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) yang ditargetkan selesai tahun ini.
“Kami mengharapkan dukungan penuh dari Prancis terhadap percepatan penyelesaian Perundingan IEU CEPA serta proses aksesi Indonesia ke OECD,” ujar Menko Airlangga.
Menteri Eric Lombard merespons positif dan menyatakan komitmennya untuk membawa aspirasi tersebut kepada Presiden Emmanuel Macron. Langkah ini diharapkan bisa mendorong keterlibatan aktif Prancis dalam mendukung posisi Indonesia di tingkat internasional.
Dengan posisi Prancis sebagai ekonomi terbesar kedua di Uni Eropa setelah Jerman, keberhasilan perundingan IEU CEPA tak hanya akan membuka akses pasar lebih luas bagi Indonesia, tetapi juga memperkuat arus perdagangan dan investasi.
Di sisi lain, sinergi ini membuka jalan baru bagi kolaborasi strategis yang lebih erat antara Indonesia dan negara-negara anggota Uni Eropa.
电话:020-123456789
传真:020-123456789
Copyright © 2025 Powered by quickq加速器下载网址 http://qd-quickq.com/